Dengankegagalan, kita akan berusaha untuk bangkit semula dan menjadikan diri kita lebih kuat daripada sebelumnya. apabila kita tidak putus asa dan terus berusaha tanpa jemu, sudah pasti kejayaan akan datang kepada kita. oleh itu, jelaslah bahawa sabar membolehkan seorang pelajar untuk bertenang dan bangkit semula daripada sebuah kegagalan Tentusaja butuh usaha dan kesabaran yang lebih untuk menangkap kupu-kupu dengan cara ini. Dengan menggunakan jaring tentu akan jauh lebih mudah, tanpa harus mengeluarkan usaha dan kesabaran yang lebih. Apabila dia telah ridha, dengan percaya, kita bisa menjemput kebajaiban apa pun; Hidup iti musti hebat, mesti dahsyat dan mesti luar biasa Sebelumkita membahas lebih lanjut tentang Manusia Dan Kegelisahan, sebaiknya kita mengerti terlebih dahulu Pengertian dari Kegelisahan. 1. Pengertian Kegelisahan. Kegelisahan berasal dari kata “ Gelisah “ ( rasa tidak tenteram di hati atau khawatir, tidak tenang,tidak sabar,dan cemas. Manusia saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan Vay Tiền Nhanh. 100% found this document useful 2 votes3K views9 pagesDescriptionSemoga BermanfaatCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes3K views9 pagesMakalah Ikhtiar Dan SyukurJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Ikhtiar adalah – Dalam hidup pasti ada suatu keinginan, nah untuk mencapai keinginan dalam kehidupannya seseorang akan melakukan tiga hal yaitu ikhtiar, berdoa dan kemudian tawakal. Ketiganya tidak hanya dilakukan oleh manusia melainkan seluruh makhluk hidup di muka bumi. Tidak hanya itu, pelaksanaannya tidak hanya dilakukan oleh umat Islam melainkan seluruh umat manusia di dunia. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang ikhtiar, mulai dari pengertian hingga ciri-ciri orang yang berikhtiar. Jadi, tetap simak artikel ini sampai habis, Grameds. Pengertian IkhtiarHubungan Ikhtiar, Doa dan TawakalCiri-Ciri Orang yang Berikhtiar1. Bekerja Keras2. Selalu Bersungguh-sungguh3. Tidak Mudah Putus Asa4. Memiliki Sikap Tanggung Jawab5. Tekun dan Rajin BelajarContoh Ikhtiar Dalam KehidupanManfaat IkhtiarPerbedaan Ikhtiar dan Tawakal Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang berarti sama dengan berusaha. Secara istilah ikhtiar yaitu segala perbuatan yang dilakukan manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau suatu usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya dan dilakukan secara sepenuh hati. Selain itu, ikhtiar bisa diartikan sebagai suatu cara untuk bersungguh-sungguh dan semaksimal mungkin dengan mengerahkan segala kemampuan dan keterampilan serta dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam. Pengertian secara umum, ikhtiar dipandang sebagai sikap seorang muslim mengerahkan segala usaha yang dimilikinya. Sedangkan pengertian secara khusus, arti ikhtiar adalah salah satu senjata ampuh bagi umat muslim untuk berjuang meraih kesuksesan dunia. Itu artinya, dengan sikap ikhtiar, seorang muslim akan terhindar dari rasa ingin menyerah dan putus asa. Saat berikhtiar, seorang muslim juga akan lebih berpeluang dalam meraih segala hal yang dia inginkan. Bukan saja tentang keinginan dunia, melainkan juga keinginan tentang kehidupan di akhirat. Pasalnya, ikhtiar merupakan satu sikap yang dianjurkan untuk dimiliki umat muslim yang taat. Anjuran tentang untuk selalu berikhtiar tidak saja ada di pengajian-pengajian. Anjuran ini juga datang langsung dari Allah SWT melalui potongan ayat dalam ayat Alquran. Bahkan, beberapa kali Allah SWT menyinggung perihal ikhtiar dalam Al Quran Surat An Najm Ayat 39-42 berikut ini yaitu Wa al laisa lil-insāni illā mā sa’ā, wa anna sa’yahỄ saufa yurā, áčĄumma yujzāhul-jazā`al-aufā, wa anna ilā rabbikal-muntahā Artinya “Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian dia akan diberi balasan atas amalnya itu dengan balasan yang paling sempurna, bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan segala sesuatu,” Di samping itu, Tafsir Tahlili juga menafsirkan, surah An Najm ayat 39-42 ini hendak menunjukkan tentang perintah Allah SWT agar hambaNya dapat senantiasa beramal dan berikhtiar. Apapun hasilnya, kewajiban manusia hanyalah berusaha dan hasilnya hanya Allah SWT yang dapat menentukan. Begitu juga ada sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya tentang ikhtiar. Hal ini membuktikan bahwa ikhtiar merupakan salah satu perkara penting bagi umat muslim. Seperti Sabda Rasulullah SAW sebagai berikut ini Artinya “Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah. Tangan diatas yaitu pemberi, sedang tangan dibawah yaitu peminta.” HR. Bukhari no. 1429 dan Muslim no. 1033 Hubungan Ikhtiar, Doa dan Tawakal Pengertian ikhtiar adalah satu rangkaian dari tritunggal yaitu ikhtiar, doa dan tawakal. Bahkan, tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga dalam mencapai suatu hal atau memenuhi kebutuhan, ketiganya perlu dilakukan bersamaan. Pada umumnya, secara urutan ikhtiar menduduki posisi pertama. Baru kemudian dibarengi dengan berdoa kemudian memupuk sikap bertawakal. Berarti ketiganya perlu dilakukan bersamaan dan dalam porsi yang seimbang. Ikhtiar tanpa doa dan tawakal tidak hanya menjadikan seseorang sombong melainkan juga terlalu ambisius. Biasanya, pelakunya menghalalkan segala cara dan kemudian mudah kecewa bahkan depresi saat keinginan dan kebutuhannya tidak tercapai. Sebaliknya, saat seseorang tawakal dan atau berdoa saja, ia termasuk golongan orang yang bodoh. Tuhan tidak akan mengulurkan tangannya secara langsung kepada hamba-Nya yang hanya meminta lewat doa di dalam rumah tanpa berusaha. Ciri-Ciri Orang yang Berikhtiar Berdasarkan penjelasan arti ikhtiar di atas, kita dapat simpulkan bahwa berikhtiar dalam hidup adalah sebuah keharusan. Namun, tentu tak bisa dimungkiri, menjadi seorang yang selalu berikhtiar bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu dan proses untuk menjadi seorang yang menjalani hidup dengan penuh ikhtiar. Secara umum, seorang yang berikhtiar menunjukkan beberapa ciri. Berikut ciri-ciri orang yang berikhtiar dalam hidupnya yaitu 1. Bekerja Keras Seorang yang berikhtiar akan terus bekerja keras dalam menggapai sebuah mimpi. Mereka akan terus berusaha dengan mengerahkan segala kemampuan dan tenaga untuk mewujudkan mimpi atau cita-citanya. Manusia memiliki kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT untuk menjadi lebih baik dengan potensi fisik dan psikisnya. Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 6 yang artinya Artinya “Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam” Al ankabut ayat 6. Melalui kemampuan fisik dibantu atau tanpa kemampuan psikis yang tinggi, manusia dapat bekerja keras untuk berbuat kebaikan bagi dirinya sendiri Nawawi,1993164. Usaha yang keras tidak akan mengkhianati hasil yang ingin dicapai. Ikhtiar dilakukan dengan maksimal dan bersungguh-sungguh agar tercapai suatu yang diharapkan. Allah berjanji akan merubah kondisi suatu hamba setelah hamba tersebut bersungguh-sungguh mengubah kondisinya menuju lebih baik dengan jalan ikhtiar. 2. Selalu Bersungguh-sungguh Tidak hanya bekerja keras, orang yang berikhtiar juga akan menjalani kehidupannya dengan bersungguh-sungguh. Mereka mempunyai niat dan hati yang teguh dalam menetapkan dan berusaha meraih tujuan. 3. Tidak Mudah Putus Asa Seperti yang disinggung di awal, sikap ikhtiar akan menjauhkan seseorang dari rasa putus asa. Mereka meyakini bahwa setiap usaha yang dikerahkan, atas kuasa Allah SWT akan terbayarkan oleh hasil memuaskan. Sifat putus asa sangat dibenci oleh Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 87 tentang larangan berputus asa yaitu Artinya “Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” surat Yusuf ayat 87. Keputusasaan identik dengan kekufuran yang besar. Seseorang yang kekufurannya belum mencapai tingkat itu, dia biasanya tidak kehilangan harapan. Sebaliknya, semakin mantap keimanan seseorang, maka semakin besar pula harapannya bahwa keputusasaan hanya layak dari manusia durhaka karena menganggap bahwa kenikmatan yang hilang tidak akan kembali lagi. 4. Memiliki Sikap Tanggung Jawab Sikap tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Selain itu, tanggung jawab juga berarti berbuat sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Maka dari itu, tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku manusia untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya, Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. 5. Tekun dan Rajin Belajar Dengan belajar, manusia bisa hidup bermartabat dan membangun peradaban yang bersendikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Dalam Islam belajar adalah ibadah. Bahkan, selama hidup kita adalah belajar buat pengalaman untuk menjadi lebih baik. Pengalaman adalah pelajaran terbaik. Dengan belajar pun kita dapat memperdalam agama Islam lebih jauh untuk mendapat ilmu yang bermanfaat. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW berikut ini Artinya “Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” HR Muslim no. 1631. Belajar itu bukan sekadar datang ke sekolah untuk mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru, melainkan juga berusaha mengembangkan pemikiran, pengetahuan, kepribadian, moralitas dan profesionalitas. Contoh Ikhtiar Dalam Kehidupan Ikhtiar adalah berusaha sungguh-sungguh dengan cara terbaik yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh ikhtiar dalam kehidupan sehari-hari yaitu Seorang siswa giat belajar karena ingin mendapatkan prestasi yang baik. Bekerja keras karena ingin menjadi sukses. Bertobat kepada Allah SWT karena ingin mendapatkan ampunan-Nya Rajin beribadah dengan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi laranganNya karena ingin mendapatkan rahmat Allah SWT. Saat sedang sakit, seseorang berobat dengan mengharapkan kesembuhan dari Allah SWT. Saat sedang sakit, seseorang berobat dengan mengharapkan kesembuhan dari Allah SWT. Seorang siswa giat belajar karena ingin mendapatkan prestasi yang baik. Seorang yang bekerja keras untuk meraih kesuksesan. Secara garis besar dapat disimpulkan, bahwa arti ikhtiar adalah berusaha sebaik-baiknya dalam hidup. Oleh karena itu, setiap manusia tanpa terkecuali dianjurkan untuk selalu berikhtiar. Tidak peduli anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Ikhtiar akan membawa mereka pada kehidupan yang lebih bersemangat dan jauh dari putus asa. Manfaat Ikhtiar Ikhtiar dalam hidup menjadi sebuah keharusan, terutama bagi mereka yang beragama Islam. Sebab, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ikhtiar artinya berusaha sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, hanya dengan berikhtiar seorang muslim bisa mendapatkan hasil yang terbaik dalam hidup baik di dunia maupun di akhirat. Selain itu dalam agama Islam, ikhtiar ternyata juga mendatangkan banyak manfaat bagi yang melakukannya. Selain itu, ada beberapa manfaat dari melakukan ikhtiar. Adapun beberapa manfaat berikhtiar adalah sebagai berikut Orang yang berikhtiar mempunyai jiwa yang ulet, tekun, dan tidak mudah berputus asa. Orang yang berikhtiar cenderung mandiri karena tidak tergantung pada bantuan orang lain. Lantaran telah berusaha semaksimal mungkin dan telah mencurahkan kemampuan yang dimiliki, orang yang berhasil setelah berikhtiar akan mendapatkan kepuasan luar biasa. Lebih menghargai jerih payah usaha dan proses yang dilalui baik oleh diri sendiri maupun orang lain, sehingga, juga tidak akan mudah memandang orang lain sebelah mata. Orang yang berikhtiar juga akan dipandang istimewa oleh Allah SWT dan orang lain. Perbedaan Ikhtiar dan Tawakal Ikhtiar artinya berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan. Selain ikhtiar, dalam Islam juga dikenal adanya istilah tawakal. Secara umum, istilah tawakal juga mempunyai arti yang berkaitan erat dengan usaha seseorang dalam meraih tujuan. Kendati demikian, ternyata tetap ada perbedaan makna antara ikhtiar dan tawakal. Jika ikhtiar artinya usaha sebaik-baiknya, maka makna tawakal lebih mengacu pada menyerahkan hasil dari keras kita pada Allah SWT. Itu artinya, ikhtiar dan tawakal sebaiknya dilakukan secara satu paket. Dalam mengerjakan sesuatu, seorang muslim wajib berikhtiar kemudian bertawakal. Tawakal atau tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. Menurut ajaran Islam, tawakal itu adalah tumpuan terakhir dalam suatu usaha atau perjuangan. Jadi, arti tawakal yang sebenarnya menurut ajaran Islam ialah menyerah diri kepada Allah SWT setelah berusaha keras dalam berikhtiar dan bekerja sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang ditetapkan. Tawakal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya, pengetahuan-Nya Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tentram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Berikhtiar akan membuat seorang muslim bekerja sebaik-baiknya, mencurahkan kemampuan yang dia miliki. Sementara, bertawakal akan membuat seorang muslim lebih tenang dan ikhlas lantaran telah menyerahkan hasil dari kerja kerasnya pada Allah SWT. Pengertian ikhtiar dari segi bahasa adalah “usaha atau bekerja”. Sedangkan jika ditinjau dari segi istilah, usaha ikhtiar adalah suatu upaya sungguh-sungguh dengan memberdayakan seluruh pemikiran dan zikir untuk dapat mengaktualisasikannya atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah SWT dan juga menempatkan dirinya bagian dari masyarakat yang terbaik khaira ummah. Dengan kata lain, dengan berikhtiar, manusia dapat memanusiakan dirinya. Hampir disetiap taraf dan sudut kehidupan, Anda akan menyaksikan betapa banyaknya orang yang bekerja dalam berbagai macam profesi. Dalam melakukan pekerjaan tersebut, tentu saja terdapat sesuatu yang dikejar, ada tujuan serta usaha ikhtiar yang sungguh-sungguh untuk mewujudkan aktivitasnya tersebut agar mempunyai arti atau bermakna dalam kehidupannya. Bagi seorang muslim, dalam berusaha haruslah mempunyai visi dan misi yang jelas, yakni tidak bekerja asal-asalan. Namun, pandangan tersebut sungguh sangat jelas tertanam dengan sangat kokohnya dalam diri setiap pribadi Muslim sehingga ia akan membuat suatu perencanaan bahwa setiap pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh semangat dan antusias. Dalam Al-Qur’an, banyak ayat yang mengisyaratkan agar manusia berusaha ikhtiar dalam kehidupannya. Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi yaitu Artinya “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah SWT dan ingatlah Allah SWT banyak-banyak supaya kamu beruntung.” al-Jum’āh 10. Dari keterangan ayat di atas, dapat dipahami bahwa Allah SWT menyuruh manusia untuk tampil berusaha ikhtiar sebagai pekerja dalam rangka mencapai keberuntungan hidup di dunia ini, di samping tidak meninggalkan atau mengabaikan amalan untuk kesiapan hidup di akhirat nantinya, salah satunya dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya. Demikian pembahasan tentang pengertian ikhtiar, hingga ciri-ciri orang yang berikhtiar. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika kamu ingin mencari buku tentang Islam, maka bisa mendapatkannya di Sebagai SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Yufi Cantika Sukma Ilahiah BACA JUGA Macam-Macam Takdir dan Contohnya Contoh Takdir yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah Pengertian Optimis, Ciri-Ciri dan 5 Manfaatnya Ketahui Arti Menuntut Ilmu, Kewajiban, serta Keutamaannya Doa Minta Jodoh dan Amalan untuk Mempercepat Datangnya Jodoh Memahami Doa Kesembuhan untuk Diri Sendiri dan Orang Sakit ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien ï»żUnduh PDF Unduh PDF Mengatasi kegagalan harus dimulai dari diri sendiri. Pertama-tama, Anda harus mengatasi rasa gagal. Kegagalan dalam pekerjaan, hubungan, atau rencana yang lain mungkin membuat Anda merasa tertekan. Namun, Anda bisa mengatasi kegagalan dengan belajar menerima kekecewaan dan kesalahan yang sudah Anda lakukan. Rasa optimis yang realistis bisa membantu Anda menyusun rencana baru agar kegagalan yang lalu tidak terulang lagi. Ingatlah bahwa Anda harus menjadikan kegigihan sebagai tujuan jangka panjang agar Anda mampu beradaptasi dan berkembang.[1] Setiap kegagalan adalah peluang untuk menjadi lebih kuat dan lebih bijaksana. 1 Kenali emosi Anda. Saat mengalami kegagalan, mungkin Anda akan menyalahkan diri sendiri, merasa kecewa, dan putus asa. Kebiasaan memendam penderitaan bisa berakibat buruk bagi kesehatan, hubungan, dan menghambat keberhasilan Anda di kemudian hari. Kenali emosi yang Anda rasakan lalu beri nama, apakah Anda sedang marah, sedih, takut, atau malu.[2] Cara ini membantu Anda mengatasi emosi tanpa menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Kenali perasaan Anda. Mengatasi atau menghilangkan kekecewaan tanpa mengenali apa yang sebenarnya Anda rasakan bisa membuat Anda akan bertindak gegabah. Kesehatan Anda akan bermasalah jika terus-menerus menekan penderitaan sebab Anda bisa mengalami penyakit kronis, kurang tidur, dan sakit jantung.[3] 2 Terimalah apa yang sudah terjadi. Setelah Anda mampu meredakan kekecewaan karena baru saja mengalami pukulan berat, berusahalah menerima apa yang terjadi. Anda akan kesulitan mengambil tindakan jika terus menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Begitu juga jika Anda berpura-pura tidak ada kejadian penting atau tidak pernah terjadi apa-apa. Tulislah atau renungkan semua yang Anda alami, apa penyebabnya, dan apa akibatnya. Ungkapkan faktanya saja tanpa menyalahkan, menilai, atau menghakimi. Catatlah dalam buku harian atau tulislah surat untuk diri sendiri.[4] Apabila Anda kurang suka mengekspresikan perasaan melalui tulisan, carilah seseorang yang bisa Anda ajak bicara. Teman akrab, anggota keluarga terdekat, atau konselor bisa membantu Anda mengatasi keinginan menyangkal.[5] Kumpulkan pendapat dari semua pihak yang tidak memiliki keterlibatan emosional dalam masalah ini. Contohnya, teman Anda mungkin akan melihat kegagalan hubungan Anda sebagai pertanda awal adanya keretakan. Jika Anda belum bisa mengatasi keinginan menyangkal, berusahalah mencari tahu apa yang merintangi Anda. Contohnya, Anda menolak berdiskusi atau mengakui apa yang sudah terjadi, tidak mau melihat apakah Anda juga berperan dalam kegagalan ini, atau mengabaikan akibat dari masalah ini. Apa yang Anda takuti karena harus mengakui kegagalan?[6] Mungkin Anda merasa gagal karena anak Anda mengalami kecanduan narkoba, tetapi Anda tidak mau menghadapi masalah ini. Sebaliknya, Anda malah menyangkal dan tetap memberikan uang untuk membeli “baju” sekalipun Anda tahu bahwa anak Anda memakai uang ini untuk membeli narkoba.[7] Kenali rasa takut yang irasional atau berlebihan.[8] Apakah kegagalan membuat Anda khawatir akan dianggap sebagai orang bodoh dan payah? Apakah Anda membayangkan hanya Anda yang pernah mengalami rintangan seperti ini dan sedang dinilai? Apakah Anda khawatir orang lain akan merasa kecewa atau tidak menyukai Anda karena Anda gagal? Pikirkan apa akibatnya jika Anda bertindak dan tidak bertindak. Apa yang bisa Anda dapatkan dengan bertindak? Apa yang mungkin akan memburuk jika Anda diam saja?[9] Setelah gagal menjalin hubungan, mungkin Anda tidak mau berkencan lagi atau tidak mau mencari tahu apa penyebabnya karena ingin menghindari kekecewaan seandainya harus berpisah lagi. Anda bisa melindungi diri sendiri dari penolakan atau kekecewaan karena perpisahan dengan memilih bersikap diam saja. Akan tetapi, Anda bisa kehilangan momen menyenangkan dan kebersamaan saat berkencan. Selain itu, mungkin Anda sebenarnya sedang menolak kesempatan untuk menjalin hubungan yang bahagia di kemudian hari. Iklan 1 Pikirkan lagi secara positif. Berpikir ulang secara positif berarti berusaha menemukan sisi positif dalam situasi apa pun, termasuk kegagalan. Mulailah dengan mengingat lagi saat Anda merasa gagal lalu pikirkan cara lain untuk menjelaskan situasi tersebut. “Kegagalan” adalah istilah yang subjektif. Kalimat “Aku gagal mendapatkan pekerjaan” bisa Anda ganti dengan “Aku belum mendapatkan pekerjaan” atau “Aku berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang cocok.” Jangan membenarkan kesalahan Anda, tetapi nyatakan tanpa menilai dan berusahalah mencapai yang terbaik.[10] Cara lain memikirkan ulang masalah yang sedang terjadi adalah dengan mencari tahu apa sebabnya usaha Anda gagal lalu gunakan informasi tersebut untuk berusaha lagi. Satu-satunya cara menemukan pendekatan yang tepat adalah dengan mengetahui pendekatan yang tidak tepat. Kegagalan bisa menjadi kesempatan belajar sampai Anda mampu melakukannya dengan benar. Pikirkan atlet, ilmuwan, dan orang-orang sukses lainnya yang berulang kali mencoba dan gagal sampai mereka berhasil mencapai tujuan karena kegigihannya. Michael Jordan pernah dikeluarkan dari tim bola basket semasa SMA, tetapi ia terus berlatih sampai akhirnya ia berhasil menjadi pemain basket ternama. Semangati diri sendiri dengan bersikap humoris saat Anda merasa kecewa “Aku memang belum mendapatkan pekerjaan, tetapi aku benar-benar hebat dalam urusan menulis surat lamaran.”[11] Bersikap humoris ketika menghadapi masalah membuat Anda merasa lebih tenang dan mampu bersikap bijaksana. Humor merupakan aspek penting dalam bersikap gigih. Kemampuan menertawai diri sendiri bisa membantu Anda mengatasi kesulitan.[12] 2 Kenali pola pikir negatif. Kegagalan biasanya diikuti oleh sikap menyalahkan diri sendiri, bahkan terkadang muncul kemarahan kepada diri sendiri. Pelajari cara mengenali pola pikir negatif yang biasa terjadi agar bisa Anda atasi, misalnya semua atau tidak sama sekali “Aku harus berhasil sejak awal atau aku akan menyerah saja.”, suka membesar-besarkan masalah “Semuanya sangat kacau. Aku tidak bisa kembali lagi.”, memberi label negatif kepada diri sendiri “Aku memang pecundang dan pembohong.”.[13] Apabila muncul pola pikir tersebut, pertanyakan kebenarannya. Pikiran negatif muncul dari prasangka negatif yang suka mengkritik. Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri, “Apakah pikiran ini benar?” Temukan buktinya untuk menentang pandangan negatif tersebut.[14] Tulislah kalimat afirmasi yang bertentangan dengan pandangan negatif tentang diri sendiri. Jika Anda terus berpikir bahwa Anda gagal, tulislah “Aku adalah orang yang hebat” menggunakan kertas kecil lalu tempelkan di cermin. Ucapkan keras-keras kalimat tersebut kepada diri sendiri untuk mengubah pikiran negatif.[15] 3 Jangan terpuruk karena kegagalan. Apakah Anda terus-menerus memikirkan apa yang sudah terjadi berulang kali? Inilah yang disebut keterpurukan. Alih-alih membantu Anda berubah atau memperbaiki diri, hal ini hanya menumbuhkan perasaan negatif.[16] Buatlah jurnal untuk menenangkan pikiran obsesif. Menulis apa yang Anda pikirkan bisa membebaskan Anda dari keterpurukan dan mengenali rasa takut yang menjadi penyebabnya.[17] Agar tidak gagal lagi, bertanyalah kepada diri sendiri, “Pelajaran apa yang aku dapatkan dari kegagalan ini?” Mungkin saat ini Anda sudah menyadari bahwa Anda harus berangkat 30 menit lebih awal ke tempat wawancara untuk memenuhi panggilan kerja agar tidak terlambat.[18] Lakukan meditasi kesadaran agar Anda selalu menyadari apa yang sedang terjadi saat ini. Meditasi kesadaran bisa membantu Anda mengatasi kekecewaan karena kejadian yang lalu dan berfokus pada kekinian. Setelah itu, ajukan pertanyaan kepada diri sendiri apa yang perlu aku ubah mulai “saat ini”? Iklan 1 Atasi penyebab kegagalan. Apa sebabnya Anda gagal mencapai tujuan? Apakah Anda sudah berusaha mencegahnya? Pikirkan lagi solusi yang pernah Anda lakukan dan apa akibatnya. Apakah ekspektasi awal Anda tidak realistis? Ajaklah pasangan atau anggota tim berdiskusi untuk menentukan apakah keinginan Anda cukup realistis. Apabila keinginan Anda mendapatkan promosi pekerjaan tidak terpenuhi, adakan pertemuan dengan atasan untuk membahas penyebabnya. Berikan waktu sampai Anda bisa mengatasi kekecewaan yang membawa masalah emosional. Pikirkan ide-ide untuk mengatasi kegagalan dan ajukan pertanyaan untuk perbaikan. Jika Anda gagal mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan, bacalah profil orang-orang yang sudah berhasil mendapatkan pekerjaan ini. Apakah mereka memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda? Lebih berpengalaman? Apakah mereka diterima bekerja dalam situasi yang berbeda? Jika Anda kecewa dalam menjalin hubungan asmara, bertanyalah kepada diri sendiri apakah Anda terlalu menekan atau banyak menuntut kekasih Anda. Apakah Anda tahu apa yang kekasih Anda rasakan selama menjalin hubungan? Apakah Anda mendukung pekerjaannya dan persahabatannya? 2 Tentukan tujuan yang realistis. Setelah Anda mengetahui apa yang membuat Anda kecewa, mulailah menentukan tujuan yang realistis untuk masa depan Anda. Apa yang ingin Anda wujudkan? Tindakan apa yang harus Anda lakukan agar semakin mudah meraih kesuksesan? Mintalah pendapat orang-orang terdekat untuk menentukan apakah tujuan Anda cukup realistis.[19] Contohnya, jika Anda baru mulai berlatih lari setengah maraton, terlalu ambisius jika Anda ingin memenangkan lomba lari maraton. Tentukan target waktu yang lebih singkat ketimbang pencapaian Anda saat berlatih terakhir kali. Jika latihan terakhir Anda mampu mencapai jarak 1,5 km dalam 10 menit, tentukan target 9,7 menit untuk latihan berikutnya dan berusahalah mencapainya. Jika Anda pernah menargetkan akan menerbitkan novel akhir tahun ini, tentukan target yang lebih mudah tercapai, misalnya mendapatkan umpan balik untuk draf novel, mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar tentang mengedit novel, membayar jasa editor paruh waktu, atau mengikuti pelatihan menulis. 3 Lakukan teknik visualisasi “mental contrasting”. Temukan keseimbangan antara bersikap optimis dan keinginan realistis dengan melakukan “mental contrasting”. Pertama-tama, bayangkan keinginan Anda terwujud seperti yang Anda harapkan. Lakukan visualisasi keberhasilan ini selama beberapa menit. Setelah itu, alihkan pikiran Anda dengan membayangkan semua kendala yang mungkin terjadi.[20] Melakukan visualisasi adanya kendala dalam mencapai tujuan yang realistis akan membuat Anda semakin bersemangat dan lebih mampu mengatasi kendala tersebut. Akan tetapi, jika tujuan Anda tidak realistis, latihan ini membuat Anda melupakan keinginan tersebut dan lebih berfokus pada tujuan yang lebih mudah tercapai. Mengetahui kendala yang mungkin terjadi seharusnya tidak dilakukan dengan pola pikir negatif atau berpikiran buruk. Latihan “mental contrasting” akan membantu Anda melepaskan tujuan yang mustahil dicapai dan tidak mempertahankan keinginan yang mustahil diwujudkan.[21] 4 Ubahlah cara yang Anda gunakan. Kumpulkan berbagai pendapat dan pilihlah yang terbaik. Gunakan teknik “mental contrasting” untuk menguji berbagai solusi dengan membayangkannya. Bertanyalah kepada diri sendiri apakah Anda mempunyai sumber-sumber yang dibutuhkan untuk mewujudkan rencana Anda. Masalah apa lagi yang mungkin terjadi? Bagaimana Anda akan mengatasinya? Apa yang harus dipersiapkan sebelum Anda memulainya?[22] Jangan mengulangi kesalahan yang sama. Cara yang Anda gunakan haruslah berbeda dengan cara yang pernah membuat Anda gagal. Siapkan rencana B. Walaupun sudah dilakukan sebaik mungkin, kegagalan tetap bisa terjadi karena hal-hal yang tidak terduga. Pastikan Anda sudah menyiapkan rencana cadangan sebaik mungkin. 5Berusaha lagi. Setelah menentukan target baru, rencana baru yang matang, bersiaplah mencapai tujuan. Sediakan waktu untuk mengukur progresnya setelah Anda mulai melangkah. Anda bebas mengubah caranya. Entah Anda berhasil mencapai tujuan atau harus berusaha lagi, Anda akan memiliki kegigihan yang lebih tinggi. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

apabila usaha atau ikhtiar kita gagal sebaiknya kita bersikap